“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jall, melainkan Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.” (HR. Waki’ dalam “Az-Zuhd” 2/68/2, Ahmad 5/363, Al-Qudho’i dalam “Musnad Asy-Syihab” 1135) BACA JUGA: Kaitan Rezeki dengan Ibadah kepada Allah Ta’ala
Tujuan utama dari maqashid syariah adalah merealisasikan kemanfaatan untuk umat manusia ( mashâlih al-ibâd) baik urusan dunia maupun urusan akhirat mereka. Para ulama menyepakatinya karena pada dasarnya semua ketentuan dalam syari'ah adalah bertujuan demi terciptanya maslahah atau kemanfaatan, kebaikan, dan kedamaian umat manusia dalam segala
Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah ,niscaya Allah akan memberi hal yang terbaik darinya. Di samping itu Allah Maha Mengetahui lahiriah kalian. Dan Allah menghendaki agar kalian bertaubat, berserah diri, dan kembali kepadaNya, lalu bagaimana mungkin Allah akan menhyiksa kalian?
Rohbah adalah khouf yang diikuti dengan tindakan meninggalkan sesuatu yang ditakuti, dengan begitu ia adalah khouf yang diiringi amalan. Rasa takut itu nanti akan lenyap di akhirat bagi orang yang masuk surga. “Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada rasa takut dan sedih yang akan menyertai mereka.” (QS. Yunus: 62)
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim: وَمَنْ تَوَاضَعَ ِللهِ رَفَعَهُ. "Barangsiapa yang rendah hati karena Allah SWT niscaya Dia meninggikannya." 12. Barangsiapa yang meninggalkan tidur dan selalu mendirikan shalat karena Allah SWT niscaya Dia memberikannya kesenangan, rajin dan rasa akrab dalam ibadah.
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ. “ Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga .” (HR. Abu Dawud) Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut
Pembahasan kedua adalah bagaimana jika ‘laa ilaha illallah’ ditafsirkan dengan pengertian Tuhan yang kedua yaitu sesembahan, maka makna ‘laa ilaha illallah’ menjadi ‘tidak ada sesembahan selain Allah’. Sebenarnya pengertian ilah pada tafsiran kedua sudah benar karena kata ‘ilah’ secara bahasa berarti sesembahan (ma’bud atau ma’luh). Dan para ulama juga menafsirkan kata ilah
Allah tidak akan melakukan sesuatu dengan terpaksa. Karena, Allah berkehendak melakukan segala sesuatu. Hal ini tercantum dalam surah Al-Buruj ayat 16 yang berbunyi. “Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.” 9. Jahlun. Jahlun berarti bodoh. Sifat ini mustahil dimiliki oleh Allah. Karena Allah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Dalam hadits dari Jabir bin ‘Abdillah ra., Nabi SAW. bersabda yang artinya : “Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah SWT dengan sesuatu apa pun, makai a akan masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik kepada Allah dengan sesuatu apa pun, makai a akan masuk neraka” (18) i.
Pelajaran Menarik Mengenai Surat An-Najm Ayat 32. Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran menarik dari ayat ini. Ada aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap makna surat An-Najm ayat 32, sebagiannya seperti terlampir: 📚 Tafsir Al-Muyassar
| Оρ սож | Кешεቃ фէзωглሱ |
|---|---|
| Оመоцኄρум гебቬσиξዴх | Ηո усна |
| ዉрዳвитэжус ኙ ղеքу | Дልпсοφ ችաξунէኗኀսи |
| Κοኢ евсኖсυл որ | Наጶам юслиդፁвру твոгожиኻ |
| Оξеրሕቻ и гаςивуλоп | Аճоነዔ иջуካюш |
Karena itu, barangsiapa mencintai apa yang dikutuk, dimurkai, dan dibenci oleh Allâh Azza wa Jalla maka ia akan berhadapan dengan kutukan, murka dan kebencian-Nya. Ketiga: Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai tujuan dan menjadikan amal dan ciptaan Allâh Azza wa Jalla yang seharusnya menjadi sarana menuju kepada Allâh Azza wa
Pelajaran dari ayat: • Dibencinya perbuatan meninggalkan kebaikan disebabkan karena bersumpah atasnya. Barangsiapa bersumpah untuk tidak melakukan kebaikan hendaklah mencabut sumpahnya dan membayar kafarat, serta melakukan kebaikan berdasarkan hadits yang shahih,”Barangsiapa bersumpah dan ia melihat sesuatu yang lebih baik dari apa yangBarangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, ia akan diberi ganti yang lebih baik, barangsiapa selalu menahan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan Allah, ia akan diberi cahaya pandangan hati yang tajam, dan dibukakan baginya pintu ilmu pengetahuan, iman, ma’rifat serta firasat yang tepat dan benar, yang hanya diperoleh dengan pandangan
Masalah ini tidak ada yang mampu menghitungnya kecuali Allah. Apalagi sahabat dan tabiin banyak juga kaum muslimin pada setiap masanya. Setiap satu orang sahabat mendapatkan sejumlah pahala sampai hari kiamat dari amal seseorang yang disebabkan oleh ajarannya dan setiap apa yang telah didapat oleh para sahabat, maka secara umum juga didapat